Rabu, 24 April 2013

70 LARANGAN ALLAH YG SERING DILANGGAR

“… dan barangsiapa yg
melanggar hukum-hukum Allah,
maka sesungguhnya dia telah
berbuat dzalim terhadap dirinya
sendiri …” QS 65:1

Silahkan baca dengan seksama
(kalau perlu tandai atau catat dg
maksud untuk diperbaiki),
mungkin masih ada atau bahkan
banyak hal yg tidak kita sadari
(karena kurangnya ilmu ) kita
melakukan hal-hal yg sebenarnya
dilarang Allah SWT.

1. Syirik (Menyekutukan Allah dg Makhluk-Nya)
2. Menyembah Kuburan
3. Berkorban kepada Sesuatu Selain Allah
4. Menghalalkan Apa yg Diharamkan Allah dan Mengharamkan Apa yg DihalalkanAllah
5. Sihir dan Ramalan
6. Astrologi, atau Percaya bahwa Bintang dan Planet Memiliki Pengaruh pada Kehidupan dan Kejadian Manusia
7. Percaya bahwa Benda-benda Tertentu Dapat Membawa Keberuntungan, Padahal Hanya Allah SWT yg Mengetahui Masa ygAkan Datang
8. Riya’ dalam Beribadah
9. Percaya pada Perlambang
10. Bersumpah Demi Sesuatu Selain Demi Allah

11. Duduk dg Orang-orang Munafikdan Orang yg Gemar Melakukan Dosa dalam Berteman atau Menjadikan Mereka Teman
12. Tidak Khusyu’ dalam Shalat
13. Gelisah dan Membuat Gerakan-gerakan yg Tidak Perlu dalam Shalat
14. Sengaja Mendahului Geraka-gerakan  Imam Ketika Shalat Berjamaah
15. Datang ke Masjid Setelah Makan Bawang atau Sesuatu yg Berbau Tidak Sedap
16. Zinah dan Perzinahan
17. Homoseksual
18. Menolak Hubungan Suami Istri Tanpa Alasan yg Syar'i
19. Meminta Cerai Tanpa Alasan yg Syar’i
20. Zihar

21. Menggauli Istri pada Saat Haid
22. Menggauli Istri Lewat Dubur
23. Tidak Memperlakukan Istri-istri dg Adil
24. Berduaan dg Perempuan yg Bukan Mahram (khalwat)
25. Berjabat Tangan dg Perempuan yg Bukan Mahram
26. Perempuan Memakai Parfum Ketika Keluar Rumah atau Melewati Laki-laki yg Bukan Mahram
27. Perempuan Bepergian Tanpa Mahram (Tanpa Izin)
28. Dengan Sengaja Memandang Perempuan yg Bukan Mahram
29. Melihat Seorang Penyanyi Wanita Berpenampilan Amoral dan Mendiamkannya
30. Membuat Klaim Palsu tentang Garis Keturunan Anaknya, atau Memungkiri Salah Satu Anaknya

31. Memakan Riba (Bunga)
32. Menyembunyikan Produk Jelek pada Saat Berjualan (Seolah-olahProduknya Bagus Semua)
33. Menaikan Harga dg Tujuan Menipu
34. Berdagang Setelah Adzan Kedua pada hari Jum’at
35. Judi dan Perjudian
36. Pencurian
37. Memberi atau Menerima Suap
38. Merampas Tanah dg Paksa
39. Memberi dg Mengharap Imbalan
40. Mempekerjakan Seseorang Kemudian Upahnya Tidak Dibayar

41. Tidak Sama dalam Memberi Hadiah kepada Anak
42. Meminta Uang kepada Orang Lain Padahal Dia Tidak Membutuhkannya
43. Mencari Pinjaman dg Tujuan Tidak Mengembalikannya
44. Memakan Harta Haram
45. Meminum Khamr (Minuman Keras) Walaupun Hanya Setetes
46. Memakai Peralatan Makan dari Emas dan Perak, atau Makan dan Minum Darinya
47. Memberikan Kesaksian Palsu
48. Mendengarkan Musik dan Alat-alat Musik yg Menghanyutkan
49. Gosip dan Fitnah
50. Mengejek atau Menghujat

51. Memasuki Rumah Orang Tanpa Izin
52. Larangan Berbisik bagi Dua Orang dg Tidak Menyertakan Orang yg Ketiga
53. Isbal (Memakai Kain yg Melebihi Mata Kaki dg Tujuan Sombong)
54. Laki-laki Memakai Emas dalam Bentuk dan Ukuran Apapun
55. Perempuan Memakai Pakaian Pendek, Ketat dan Transparan
56. Laki-laki dan Perempuan yg Memakai Rambut Palsu dan Cemara, yg Terbuat dari Bahan Alami atau Buatan
57. Laki-laki yg Menyerupai Perempuan dan Perempuan yg Menyerupai Laki-laki dalam Berpakaian, Berbicara danBerpenampilan
58. Menyemir Rambut dg Warna Hitam
59. Memiliki Gambar-gambar Animasi pd Kain, Dinding atauKertas dll.
60. Berbohong tentang Mimpi

61. Duduk atau Berjalan di Atas Kuburan
62. Tidak Bersuci padahal Tersedia Air
63. Mendengan Pembicaraan Orang yg Tidak Ingin Didengar (Nguping)
64. Menjadi Tetangga yg Buruk
65. Menuliskan Keinginan dg Tujuan Merugikan Salah Satu Pewaris
66. Bermain Dadu
67. Mengutuk Mukmin atau Seseorang yg Tidak Pantas Dikutuk
68. Meratap (pada Saat Kematian)
69. Memukul atau Mengotori Muka
70. Mendiamkan Sesama Muslim Lebih dari Tiga Hari Tanpa Alasan yg Syar’i.
 https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=441992032560226&id=409195235839906
 

Sabtu, 20 April 2013

TARIF PAKET MURAH MODEM SMART FREN


@ Paket harian
-ketik *123*3*1*20 lalu tekan call (Rp.1000 kecepatan 3,1 MBPS unduhan dan
                                                    1,8 MBPS unggah, Kapasitas 20 MB).
-ketik *123*3*1*100 lalu tekan call (Rp.3000 kecepatan 3,1 MBPS unduhan dan
                                                      1,8 MBPS unggah,Kapasitas 100 MB).
@ Paket mingguan
-Ketik *123*3*1*250 lalu tekan call (Rp.10000 kecepatan 3,1 MBPS unduhan dan
                                                       1,8 MBPS unggah,Kapasitas 250 MB).
-ketik *123*3*1*600 lalu tekan call (Rp.20000 kecepatan 3,1 MBPS unduhan dan
                                                       1,8 MBPS unggah,Kapasitas 600 MB).
@ Paket bulanan
-Ketik *123*3*1*2000 lalu tekan call (Rp.50000 kecepatan 14,7 MBPS unduhan dan
                                                       5,4 MBPS unggah,Kapasitas 2 GB).
-Ketik *123*3*1*6000 lalu tekan call (Rp.100000 kecepatan 14,7 MBPS unduhan dan
                                                       5,4 MBPS unggah,Kapasitas 6 GB).
-Ketik *123*3*1*12000 lalu tekan call (Rp.150000 kecepatan 14,7 MBPS unduhan dan
                                                       5,4 MBPS unggah,Kapasitas 12 GB).


# PAKET UNLIMITED #
@ Neo premium
-Ketik *123*3*2*1 lalu tekan call (Rp.7500 kecepatan 1 MBPS unduhan dan
                                                       512 KBPS unggah,Kapasitas 300 MB,
                                                       Paket harian).
-Ketik *123*3*2*30 lalu tekan call (Rp.99000 kecepatan 1 MBPS unduhan dan
                                                       512 KBPS unggah,Kapasitas 6 GB,
                                                       Paket bulanan).
@ Neo reguler
-Ketik *123*3*3*30*0 lalu tekan call (Rp.49000 kecepatan 512 KBPS unduhan dan
                                                       256 KBPS unggah,Kapasitas 2 GB,
                                                       Paket bulanan).
@ Ekstra premium
-Ketik *123*3*5*30 lalu tekan call (Rp.199000 kecepatan 3,1 MBPS unduhan dan
                                                       1,8 MBPS unggah,Kapasitas 15 GB,
                                                       Paket bulanan).

paket sewktu-waktu dpt berubah

by yusufgsi

Senin, 15 April 2013

Proposal PTK matematika kelas 3



BAB 1
PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang

   Matematika merupakan  ilmu universal  yang mendasari Perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata Pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemempuan berpikirlogis, analitis,sistematis, kritis dan kreatif.serta kemampuan bekerja sama.Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemempuan memperoleh, mengelola,dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut diatas. Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan  ide atau gagasan dengan mengunakan simbol, tabel, diagram dan media lain.
Pendekatan Pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal,masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan ketrampilan memahami masalah, membuat model matematikan, menyelesaikan masalah dan menafsirkan solusinya.
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pegenalan
Masalah yang sesuai dengan situasi ( contextual problem ) Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika.untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekokah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga,atau madia lainnya.
            Mata pelajaran matematika  bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1)      Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah
2)      Mengunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam mengunakan generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3)      Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,menyelesaikan model dan menafsirkn solusi yang diperoleh.
4)      ,engomunikasikan gagasn dengan simbol , tabel,diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5)      Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu , perhatian,dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam penmecahan masalah.
Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SD /MI meliputyi aspek- aspek  sebagai berikut :
1)      Bilangan
2)      Geometri dan Pengukuran
3)      Pengolahan data

Pembelajaran Matematika di SD N 04 Kendaldoyong  khususnya di kelas III, sering mengalami hambatan dan kesulitan terutama dalam pencapaian hasil belajar yang diharapkan, hal itu disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya sebagaiberikut :
1. Banyak siswa yang berpendapat bahwa Matematika adalah pelajaran yang sulit, sehingga sebagian besar siswa kurang menyenangi pelajaran Matematika, sehingga minat belajar mereka rendah, sehingga hasil belajar yang diinginkan kadang tidak tercapai.
2. Pelajaran Matematika identik dengan kegiatan hitung-menghitung yang menurut sebagian siswa membuat pusing.
3.  Adanya keterbatasan media membuat guru kesulitan menerangkan materi tertentu dalam pembelajaranMatematika
Pembelajaran Matematika disekolah dasar menyangkut aspek : pemahaman konsep,pengunaan logika berpikir dan ketrampilan dalam penguasaan konsep serta logika berpikir dalam kehidupan sehari-hari dalam  pelajaran  matematika kelas III semester II terdapat Kemampuan Dasar ( KD ) Mengenal pecahan sederhana. Tujuan pembelajarannya :
Ø Siswa dapat menyajikan gambar dengan menuliskan pecahannya
Ø Siswa dapat membilang pecahan dengan kata-kata
Ø Siswa menuliskan pecahan dengan lambang
Ø Siswa menuliskan pecahan dengan kata-kata
Ø Siswa membilang pecahan dengan lambang
Ø Siswa membandingkan dua buah pecahan
Ø Siswa menggunakan pembanding lebih atau tanda pembanding
Ø Siswa menggunakan pembanding kurang dari atau tanda pembanding
Dan dengan  indikator pembelajarannya antara lain sebagai berikut :
  1. Siswa dapat Mengenal arti pecahan ( setengah,seperempat ,sepertiga dan seperenam )
  2. Siswa dapat Membaca dan menulis lambang pecahan
  3. Siswa dapat Menyajikan nilai pecahan dengan mengguakan berbagai bentuk gambar dan sebaliknya
  4. Siswa dapat membilang dan menuliskan  dalam kata-kata dan lambang
       Dalam kurikulum satuan pendidikan ( KTSP ) SD N 04 Kendaldoyong di sebutkan bahwa Kriteria Ketuntasan  Minimal (KKM)  Mapel  Matematika sebesar  : 70, artinya siswa mencapai ketuntasan belajar apabila mendapat nilai: 70.
          Berdasarkan pengamatan peneliti hasil belajar Kompetensi  Dasar (KD) Mengenal pecahan sederhana  kelas III semester II SD N 04 Kendaldoyong  masih tergolong rendah. Hal itu terbukti dari 30 siswa yang telah mencapai KKM baru : 8  siswa. Padahal yang di targetkan oleh sekolah sebanyak minimal 25 siswa harus mencapai KKM, sehingga masih kurang 17 siswa untuk mencapai target ketuntasan klasikal.
           Terjadinya kegagalan  tersebut disebabkan oleh proses pembelajaran yang bersifat transformasi dengan menggunakan  metoe ceramah. Apabila kenyataan pembelajaran yang demikian itu terus berlangsung tanpa adanya perbaikan jelas akan merugikan guru maupun siswa. Kerugian bagi guru tidak tercapainya tujuan pembelajaran sedangkan siswa tidak memahami konsep sehingga indikator pembelajaran tidak tercapai . Akibatnya pencapaian KKM rendah.
           Sebagai solusi untuk memperbaiki pembelajaran dengan Kompetensi Dasar (KD) Mengenal pecahan sederhana  , maka digunakan  alat peraga. Alat peraga atau  media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk membantu penguasaan konsep.

B. Perumusan Masalah
          Berdasarkan  latar belakang  masalah diatas, maka perumusan  masalah  adalah sebagai berikut :
  1. Apakah dengan alat peraga atau media pembelajaran dapat meningkatkan ketuntasan belajar Mengenal pecahan sederhana  siswa kelas III semester II SD N 04 Kendaldoyong  Tahun Pelajaran 2012/2013
  2. Bagaimanakah alat pembelajaran dapat meningkatkan ketuntasan belajar Mengenal pecahan sederhana  siswa kelas III semester II SD N 04 Kendaldoyong Tahun Pelajaran 2012/2013

C. Tujuan Penelitian
  1. Tujuan umum
           a)  untuk membantu  pemahaman siswa terhadap penguasaan konsep, penerapan logika berfikir & ketrampilan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
2.      Tujuan khusus  
a)      Meningkatkan Kompetensi Dasar Mengenal pecahan sederhana  dengan menggunakan alat peraga . Siswa kelas III semester II SD N 04 Kendaldoyong Tahun Pelajaran 2012-2013

D. Manfaat Penelitian
1.      Untuk siswa 
Ø  Siswa semakin aktif dalam proses pembelajaran sehingga pemahaman terhadap Kompetensi Dasar yang diajarkan akan lebih baik.
Ø  Bagi siswa, dapat membuat siswa lebih tertarik dan antusias dalam belajar Matematika karena adanya perubahan pemikiran tentang pelajaran Matematika yang sebelumnya merupakan hal yang kurang disukai menjadi pelajaran yang disukai.
2.      Untuk Guru  
Ø  Bagi guru, dapat memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran seperti apa yang diharapkan.
Ø  Melalui penggunaan alat peraga & berkesempatan merancang pembelajaran lebih efektif. Menjelaskan materi pembelajaran lebih mudah , sehingga target pengusaan Kompetensi akan lebih maksimal.
Ø Bagi Guru dapat untuk dijadikan bekal untuk dapat ditukar kepada rekan guru SD yang lain sebagai pengetahuan yang diharapkan dapat bermanfaat nantinya









BAB 2
Landasan Teori Kerangka Berfikir Dan Hipotesis

a)      Landasan Teori  

v  Alat peraga / Media Pembelajaran.
                               I.            Menurut  Heinich,dkk (1996) Media ( jamak ) / medium( tunggal ) secara umum adalah : Sluran komunikasi, yaitu  segala sesuatu yang membawa informasi untuk disampaikan kepada penerima informasi.
                            II.            Menurut Clark ( 1996) Pengertian Mediadapat dilihat dari berbagai sudut diantaranya media dipandang sebagai :
Ø  Sebagai teknologi yaitu : dari mekanis  dan elektronik yang menentukan fungsi, bentuk, dan sifat fungsi lain
Ø  Sebagai Tutor, misalkan sekolah menyediakan tambahan sumber tenaga pengajar,dengan demikian media sebagai teknologi ditambah tenaga konten pembelajaran.
Ø  Sebagai alat mental untuk berpikir dan memecahkan permasalahan,jadi bukan hanya merupakan teknologi namun juga  merupakan sistem simbol yang dapat digunakan dan suatu proses yang dapat dipertunjukkan
v  Tujuan penggunaan media secara umum adalah : untuk memfasilitasi komunikasi, dalam pembelajaran tujuan penggunaan media antara lain :
1.      Meningkatkan kualitas dan efektifitas pembelajaran
2.      Memudahkan guru dalam melaksanaknan pembelajaran
3.      Memberikan arahan tentang tujuan yang akan dicapai
4.      Menyediakan evaluasi mandiri
5.      Memberikan rangsangan kepada guru untuk kreatif
6.      Menyampaikan materi pembelajaran.
v Macam –macam Alat peraga / media pembeljaran
v  Jenis – jenis media Gambar Merurut Daryanto ( 1993 : 41 ) dengan buku berjudul media visual padaMuryani ( 2006 : 17 ) menyebutkan bahwa jenis media gambar ada 2 macam :
v  1. Media gambar tunggal kesatuan informasi dalam satu lembar.
v  2. Media ganbar seri, kasatuan informasi dalam beberapa tahap / dibuat seri.
v   Karakteristik Media Gambar Menurut Nana Sudjana ( 1991 : 97 ) pada Muryani ( 2006 : 18 ).Adapun yang perlu dipahami dalam karakteristik media gambar adalah :
1. Gambar data
2. Gambar bersifat diam
3. Memakai symbol – symbol komunikasi visual
4. Tak tembus pandang
v  Dapat membantu proses pembelajaran.Menurut Oeman Hanalik dalam bukunya yang berjudul media pendidikan ( 1989 : 97 ) pada Muryani ( 2006 : 19 ) bahwa gambar mempunyainilai pendidikan. Beberapa alasan penggunaan media gambar :
1.  Bersifat kongkrit. Melalui media gambar siswa dapat melihat sesuatu yang sedang dibicarakan.
2.  Dapat mengatasi keterbatasan waktu. Tidak semua benda / peristiwa dapatdibawa ke dalam kelas. Artinya dimungkinkan adanya benda yang terlalu besar sehingga tidak mungkin untuk dibawa ke dalam kelas.
3. Dapat mengatasi keterbatasan pengadaan benda / obyek uang ukurannyakecil yang sulit diamati
4.  Dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam hidup apa saja danuntuk mencegah kesalah pahaman
5.  Mudah didapat dan murah
v  Ciri – ciri media gambar
1. Cocok dengan tingkatan umur / kemampuan siswa
2. Bersahaja dalam arti tingkatan umur / kemampuan siswa
3. Realistis atau seperti benda sesungguhnya4. Gambar dapat diraba dan dipegang oleh siswa

v  Pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran. Media gambar dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran agar materi dapat dengan mudah diterima oleh siswa. Arief Sudirman ( 1986 : 197 ) mengemukakan 3 tahapyang harus di ikuti dalam pemanfaatan media gambar :

1. Tahap persiapan yaitu tahap sebelum media gambar dimanfaatkan dalam pembelajaran.
a. Pemilihan media gambar dengan menyesuaikan kriteria pemilihanmateri.
b. Pemilihan media gambar meliputi :
Ø  Kesederhanaan, hal ini perlu diperhatikan agar siswa mudah memahami materi.
Ø  Ukuran gambar yang digunakan dan dapat dilihat oleh seluruhsiswa
Ø  Warna yang digunakan harus menarik
2.Tahap pelaksanaan yaitu menggunakan media gambar pada saat proses pembelajaran
3. Pemberian tindak lanjut yaitu untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran, yakni dengan mengandalkan evaluasi dan pemberian PR

Dalam pemilihan dan penggunaan media Menurut Heinich dkk. ( 1996) dalam merancang dan menyelenggarakn pembelajaran perlu melakukan hal berikut :
Ø  Memahami karakteristik siswa
Ø  Menentukan tujuan pembelajaran
Ø  Menentukan penghubung antara pengetahuan, ketrampilan,dan perilaku siswa dengan tujuan yang akan dicapai melalui pembelajaran.
Ø  PENGERTIAN DAN FUNGSI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

A.    Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal

Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Pada acuan norma, kurva normal sering digunakan untuk menentukan ketuntasan belajar peserta didik jika diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan. Nilai akhir sering dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan sejumlah peserta didik yang melebihi nilai 70 sesuai proporsi kurva. Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.
Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 85. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau orang tuanya. Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta didik.
B.     Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal

1.      sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap kompetensi dasar dapat diketahui ketercapaiannya berdasarkan KKM yang ditetapkan. Pendidik harus memberikan respon yang tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan remedial atau layanan pengayaan;
2.      sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan indikator ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti penilaian agar mencapai nilai melebihi KKM. Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai, peserta didik harus mengetahui  KD-KD yang belum tuntas dan perlu perbaikan;
3.      dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolok ukur. Oleh karena itu hasil pencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap mata pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan dalam proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana-prasarana belajar di sekolah;
4.      merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan upaya yang harus dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, dan orang tua. Pendidik melakukan upaya pencapaian KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian. Peserta didik melakukan upaya pencapaian KKM dengan proaktif mengikuti kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang telah didesain pendidik. Orang tua dapat membantu dengan memberikan motivasi dan dukungan penuh bagi putra-putrinya dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan pimpinan satuan pendidikan berupaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di sekolah;
5.      merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal mungkin untuk melampaui KKM yang ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah satu tolok ukur kinerja satuan pendidikan dalam menyelenggarakan program pendidikan. Satuan pendidikan dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara bertanggung jawab dapat menjadi tolok ukur kualitas mutu pendidikan bagi masyarakat.(www.  nurmanspd.wordpress.com )

Ø  Pembelajaran Bilangan Pecahan

Sumardi (1998:41) mengatakan bahwa bilangan pecahan adalah bilangan yang lambangnya dapat ditulis dengan bentuk dimana a dan b bilangan bulat, a bukan kelipatan dari b dan b bukan faktor dari a, dan b ≠ 0. Pada pecahan , a disebut pembilang dan b disebut penyebut pecahan tersebut.
1. Suatu bilangan pecahan dikatakan pecahan murni apabila nilai pembilang lebih kecil dari nilai penyebutnya.
2. Suatu bilangan pecahan dikatakan pecahan tidak murni apabila nilai pembilang lebih besar dari nilai penyebutnya.
3. Suatu bilangan pecahan dikatakan pecahan campuran apabila bilangan pecahan tersebut terdiri dari bilangan bulat dan bilangan pecahan.
4. Pecahan senilai dapat diperoleh dengan cara mengalikan aatau membagi pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama, atau dapat ditulis sebagai berikut: atau , dengan p ≠ 0.
5. Pecahan desimal adalah suatu pecahan yang penyebutnya merupakan perpangkatan dari bilangan 10.
6. Pecahan persen adalah suatu pecahan yang penyebutnya seratus, atau dapat ditulis x %
7. Pecahan permil adalah suatu pecahan yang penyebutnya seribu, atau dapat ditulis x ‰
8. Penjumlahan antar pecahan
a.SifatKomutati 
b.Sifat Asosiatif : 
9.   Untuk menjumlahkan pecahan-pecahan yang penyebutnya tidak sama, terlebih dahulu penyebut-penyebutnya harus disamakan dengan menggunakan KPK dari penyebut-penyebutnya. Kemudian jumlahkan pembilang-pembilangn    ( www.Nasman sulawesi01.blog spot.com )

b)      Kerangka berfikir

Kondisi awal

Prose Pembelajaran
Ø  Bersifat Guru sentris
Ø  Ketuntasan Klasikal  50 %
Ø  Metode Ceramah


Tindakan
Alat Peraga
Pelaksanaan Siklus I
Ø  Perencanaan
Ø  Pelaksanaan
Ø  Pengamatan
Ø  Refleksi
Ø  Sk
Ø  KD
Ø  Harapan Klasikal 83 %

Kondisi Akhir


Alat Peraga
Ø  Sk
Ø  KD
Ø  Harapan Klasikal 83 %
Pelaksanaan Siklus II
Ø  Perencanaan
Ø  Pelaksanaan
Ø  Pengamatan
Ø  Refleksi
 
























Keterangan:
                       : Garis alur Siklus I
                       : Garis alur Siklus II

Dalam pembelajaran siswa mengalami dan melakukan belajar pada pembelajaran Matematika siswa belajar untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan symbol-symbol ketajaman penalaran yang dapat memperjelaskan dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dalam aktifitas belajar tersebut akan menghasilkan perubahan yang bersifat kualitatif.Kualitas tersebut sangat dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang dilakukan guru. Dalam pembelajaran Matematika anak akan memahami konsep dengan baik bila anak sudah merasa tertarik dan berminat untuk belajar Matematika. Selain itu agar hasil belajar lebih bermakna dan memuaskan dalam hal ini menggunakan salah satu metode yang mengaktifkan siswa untuk berpikir lewat metode Media Alat Peraga dengan  menemukan konsep sendiri maupun dibimbing guru. Dan apabila Ketuntasan Klasikal Pada  Siklus I Masih Kurang dari 83%  Maka dilanjutkan dengan Siklus II yang dimulai dari  Tindakan, Alat Peraga ( di tambah/ di perbanyak jumlahnya)

c)      . Hipotesis ( jawaban sementara

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir  maka hipotesis yang kami ajukan adalah : Alat peraga dapat meningkatkan ketuntasan belajar mata pelajaran Matematika kelas III semester II SD N 04 Kendaldoyong Tahun Pelajaran 2012/ 2013 pada Kompetensi Dasar  
Mengenal pecahan sederhana 
           








BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
A.    SETTING PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di SD N 04 Kendaldoyong dengan 2 Siklus. Siklus I dilaksanakan 2X tatap muka dilaksanakan Pada Tanggal 04 April 2013  dan 5 April 2013  Siklus 2 dilaksanakan 1X tatap muka dilaksanakn Pada Tanggal 09 April 2013,Penentuan waktu tersebut disesuaikan dengan jadwal tugas mengajar pada pembahasan “Mengenal pecahan sederhana  .
Peneliti dilakukan  oleh guru kelas III yang telah menjabat sebagai Guru selama 35 Tahun 01 Bulan sampai sekarang
Adapun per kiraan jumlah biaya untuk persiapan dan pelaksanaan, penelitian adalah
Rp450.000,00
Dengan rincian sebagai  berikut:
Pembuatan Proposal                            : Rp    50.000
Alat Peraga 41 siswa * Rp 9.000        : Rp 369.000
Laen-laen                                            : Rp    31.000
Jumlah                                                 : Rp  450.000


B.     SUBYEK PENELITIAN 

Adalah: Siswa kelas III SD N 04 kendaldoyong Semester II tahun Pelajaran 2012/2013 yang jumlahnya 30 siswa terdiri dari 18 laki-laki & 12 siswa Perempuan. Kelas III  SD N 4 Kendaldoyong dijadikan Subyek penelitian dengan pertimbangan bahwa Kelas tersebut.dengan materi Kompetensi Dasar ( KD ) Mengenal pecahan sederhana  dengan KKM = 70  pada kondisi awal / ulangan harian rata-rata nilai yang diperoleh baru mencapai 49,33 disamping itu Ketuntasan Klasikal baru mencapai 27%, sedangkan ketuntasan  klsikal yang diharapkan 83% berarti terdapat kekurangan 56 %

C.    SUMBER DATA
Penelitian ini mengunakan sumber data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari hasil belajar siswa yang berupa ulangan harian . sedangkan data sekunder diambil melalui observasi / pengamatan secara langsung yang dapat dituangkan dalam jurnal kelas dan buku catatan perkembangan siswa.
D.    TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
Teknik Pengumpulan data mengunakan teknik test dan non test. Teknik penilaian dengan test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sedangkan teknik non test yang melalui observasi / pemgamatan digunakan untuk melengkapi data-data pendukung.
E.     ANALISIS DAN VALIDASI DATA
Pada penelitian ini data yang dianalisis adalah : data primer dan data sekunder . analisis data primer yaitu : analisis hasil belajar pada Mata Pelajran Matematika dengan Kompetensi Dasar “Mengenal pecahan sederhana  , Pelaksanaan analisis secara deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai kondisi awal dengan hasil yang telah dicapai pada setiap Siklus.
       Validasi data menggunakan “ Triagulasi “ yaitu data yang diperoleh diklarifikasi /. Dicek kebenarannya.
F.      INDIKATOR KINERJA.
Kemampuan nmemahami “Mengenal pecahan sederhana  dapat dikelompokkan menjadi 5 Skala dengan kategori sebagai berikut:
Ø  Sangat Baik                            : 90 - 100
Ø  Baik                                        : 80 - 89
Ø  Sedang                                   : 70 - 79
Ø  Rendah                                   : 60 – 69
Ø  Sengat Rendah                       : < 60
       Dalam KTSP Sekolah SD N 04 Kendaldoyong disebutkan bahwa ketuntasan Individu dengan KKM =70  sedangkan ketuntasan klasikal yang ditargetkan = 83% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut.
G.    PROSEDUR PENELITIAN
                Alur penelitian tindakan kelas terdiri atas  rangkaian 4 kegiatan yang dilakukan dalam siklus Secara berulang empat kegiatan itu meliputi :  perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi dapat di gambarkan sebagai berikut :
Perencanaan I
Permasalahan


Pelaksanaan I
Pengamatan / Pengumpulan data I
Refleksi I
Permasalahan baru hasil refleksi I

Perencanaan II

Pelaksanaan II

Pengamatan / Pengumpulan data II

Refleksi II
Apabila Permasalahan terselesaikan
&
Apabila permasalahan belum terselesaikan

Hasil Akhir
Dilanjutkan Siklus Berikutnya
 














DAFTAR PUSTAKA

--------------- ( 2006 ) Peraturan Mentri Pendidikan Nasional  No.22 Tahun 2006 Tentang Standar isi, Jakarta , Depdiknas
Wardhani, I.G.A.K, dkk, 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta , Pusat Penerbit Universitas Terbuka
Sri anitah w,dkk, 2010 Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta ,Pusat Penerbit Universitas Terbuka
Amalia Sapriati dkk 2010 Pembelajaran  ipa di SD, Jakarta,  Pusat Penerbit Universitas Terbuka
Karso, dkk, 2011 Pendidikan Matematika I , Jakarta,Pusat Penerbit Universitas Terbuka :
www.  nurmanspd.wordpress.com
www.Nasman sulawesi01.blog spot.com






DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................................................................. i
Kata Pengantar...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................  1
A.Latar Belakang ................................................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah.........................................................................................................  5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................................. 5
D. Manfaat penelitian............................................................................................................ 6

BAB 2   LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN  HIPOTESIS.............. 7

a.       Landasan Teori .............................................................................................................  7
v  Alat Peraga........................................................................................................  7
v  Kriteria Ketuntasan Minimal.............................................................................  10
v  Pembelajaran bilangan pecahan.......................................................................... 12
b.      Kerangka berfikir............................................................................................................ 14
c.       Hipotesis.........................................................................................................................  15

BAB  3 MET0DOLOGI PENELITIAN............................................................................  16
A.    Setting Penelitian......................................................................................................  16
B.     Subyek Penelitian......................................................................................................  16
C.     Sumber Data..............................................................................................................  16
D.    Teknik dan alat Pengumpul data...............................................................................  17
E.     Analisis dan Validasi Data.......................................................................................   17
F.      Indikator kinerja........................................................................................................  17
G.    Prosedur Penelitian....................................................................................................  18
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................    19
LAMPIRAN..........................................................................................................................  20 





                 I.            JUDUL     

PENINGKATAN MINAT DAN MOTIVASI  BELAJAR ANAK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA KOMPETENSI DASAR MENGENAL PECAHAN SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA / MEDIA PEMBELAJARAN PADA KELAS III SD N 04 KENDALDOYONG

               II.            PENELITI                           :.BAMBANG SUPRIYADI
NIP.                                    :195705211978021002
            III.            JABATAN                          : GURU KELAS

            IV.            LOKASI PENELITIAN       :KELAS III SDN 04 KENDALDOYONG             
              V.            Mengetahui,
Kepala SD N 04 Kendaldoyong




          TAMBAR, Spd.SD
NIP:196305121987021004



KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT penulis panjatkan  atas kahadiratNYA,  dengan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugasnya untuk menyusun Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.
Peneliti berharap, penulisan Proposal  ini dapat memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi di sekolah dasar, khususnya di SD N 04 Kendaldoyong Tahun Pelajaran 2012 / 2013
Penulisan Proposal ini tidak terselesaikan tanpa bantuan dan dorongan serta bimbingan dari berbagai banyak  pihak, Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:
1.      TASWADI.S.Pd, selaku Kepala Unit Pengelola Pokjar Pemalang
2.      TAMBAR,Spd.SD Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 04 Kendaldoyong yang telah memeberi izin untuk memberikan fasilitas dan dukungannya untuk penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini.
3.      Teman-Teman Guru dan Penjaga Sekolah SD N 04 Kendaldoyong yang telah memberikan dukungan Moril dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) ini.
4.      Semua Pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan Penelilitian tindakan kelas ( PTK ) yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu.
Semoga penulisan Proposal  ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bermanfaat bagi pembaca untuk meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 04 Kendaldoyong dan  semoga dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyususnan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )  ini mendapatkan imbalan pahala dari ALLAH SWT  yang berlipat ganda Amien..........                                                                                      
Kendalrejo,9 April 2013    
                                                                                                                        Penulis


Irti fauljanah
                                                                                                                     NIM :822198376
LEMBAR PENGESAHAN


Tugas tutorial Penelitian Tindakan Kelas (PTK) telah mendapat pengesahan dari tutor mata kuliah PTK/IDIK 4008/2 SKS dan telah dinilai pada hari........................................tanggal.................jumlah nilai yang diperoleh.....................


                                                                                                Pemalang,
                                                                                                      Tutor
                                                                                   

                                                                                                Aunur Rofiq,M.P.d.

Sumber : yusufGSI