BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari Perkembangan teknologi modern,
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa
ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar,
analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta
teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata Pelajaran
Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar
untuk membekali peserta didik dengan kemempuan berpikirlogis,
analitis,sistematis, kritis dan kreatif.serta kemampuan bekerja sama.Kompetensi
tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemempuan memperoleh,
mengelola,dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang
selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Standar
kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun sebagai
landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut diatas. Selain itu
dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam
pemecahan masalah dan mengkomunikasikan
ide atau gagasan dengan mengunakan simbol, tabel, diagram dan media
lain.
Pendekatan
Pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang mencakup
masalah tertutup dengan solusi tunggal,masalah terbuka dengan solusi tidak
tunggal dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan
kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan ketrampilan memahami masalah,
membuat model matematikan, menyelesaikan masalah dan menafsirkan solusinya.
Dalam setiap
kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pegenalan
Masalah yang sesuai dengan situasi ( contextual
problem ) Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap
dibimbing untuk menguasai konsep matematika.untuk meningkatkan keefektifan
pembelajaran, sekokah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
seperti komputer, alat peraga,atau madia lainnya.
Mata
pelajaran matematika bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1)
Memahami konsep matematika,
menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma
secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah
2)
Mengunakan penalaran pada pola dan
sifat, melakukan manipulasi matematika dalam mengunakan generalisasi, menyusun
bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3)
Memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,menyelesaikan model dan
menafsirkn solusi yang diperoleh.
4)
,engomunikasikan gagasn dengan
simbol , tabel,diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5)
Memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu , perhatian,dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
penmecahan masalah.
Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SD /MI
meliputyi aspek- aspek sebagai berikut :
1)
Bilangan
2)
Geometri dan Pengukuran
3)
Pengolahan data
Pembelajaran
Matematika di SD N 04 Kendaldoyong
khususnya di kelas III, sering mengalami hambatan dan kesulitan terutama
dalam pencapaian hasil belajar yang diharapkan, hal itu disebabkan oleh
beberapa hal, diantaranya sebagaiberikut :
1.
Banyak siswa yang berpendapat bahwa Matematika adalah pelajaran yang sulit,
sehingga sebagian besar siswa kurang menyenangi pelajaran Matematika, sehingga
minat belajar mereka rendah, sehingga hasil belajar yang diinginkan kadang
tidak tercapai.
2.
Pelajaran Matematika identik dengan kegiatan hitung-menghitung yang menurut
sebagian siswa membuat pusing.
3.
Adanya keterbatasan media membuat guru
kesulitan menerangkan materi tertentu dalam pembelajaranMatematika
Pembelajaran Matematika disekolah
dasar menyangkut aspek : pemahaman konsep,pengunaan logika berpikir dan ketrampilan
dalam penguasaan konsep serta logika berpikir dalam kehidupan sehari-hari
dalam pelajaran matematika kelas III semester II terdapat
Kemampuan Dasar ( KD ) Mengenal pecahan
sederhana. Tujuan pembelajarannya :
Ø Siswa dapat
menyajikan gambar dengan menuliskan pecahannya
Ø Siswa dapat membilang
pecahan dengan kata-kata
Ø Siswa menuliskan
pecahan dengan lambang
Ø Siswa menuliskan
pecahan dengan kata-kata
Ø Siswa membilang
pecahan dengan lambang
Ø Siswa membandingkan
dua buah pecahan
Ø Siswa menggunakan
pembanding lebih atau tanda pembanding
Ø Siswa menggunakan
pembanding kurang dari atau tanda pembanding
Dan dengan indikator pembelajarannya antara lain sebagai
berikut :
- Siswa dapat Mengenal arti pecahan ( setengah,seperempat ,sepertiga dan seperenam )
- Siswa dapat Membaca dan menulis lambang pecahan
- Siswa dapat Menyajikan nilai pecahan dengan mengguakan berbagai bentuk gambar dan sebaliknya
- Siswa dapat membilang dan menuliskan dalam kata-kata dan lambang
Dalam
kurikulum satuan pendidikan ( KTSP ) SD N 04 Kendaldoyong di sebutkan bahwa
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mapel Matematika sebesar : 70, artinya siswa
mencapai ketuntasan belajar apabila mendapat nilai: 70.
Berdasarkan
pengamatan peneliti hasil belajar Kompetensi Dasar (KD) Mengenal pecahan sederhana kelas III
semester II SD N 04 Kendaldoyong masih tergolong rendah. Hal itu terbukti
dari 30 siswa yang telah mencapai KKM baru : 8 siswa. Padahal yang di targetkan oleh sekolah
sebanyak minimal 25 siswa harus mencapai KKM, sehingga masih kurang 17 siswa
untuk mencapai target ketuntasan klasikal.
Terjadinya
kegagalan tersebut disebabkan oleh
proses pembelajaran yang bersifat transformasi dengan menggunakan metoe ceramah. Apabila kenyataan pembelajaran
yang demikian itu terus berlangsung tanpa adanya perbaikan jelas akan merugikan
guru maupun siswa. Kerugian bagi guru tidak tercapainya tujuan pembelajaran
sedangkan siswa tidak memahami konsep sehingga indikator pembelajaran tidak
tercapai . Akibatnya pencapaian KKM rendah.
Sebagai
solusi untuk memperbaiki pembelajaran dengan Kompetensi Dasar (KD) Mengenal pecahan sederhana , maka
digunakan alat peraga. Alat peraga
atau media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk
membantu penguasaan konsep.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah adalah sebagai berikut :
- Apakah dengan alat peraga atau media pembelajaran dapat meningkatkan ketuntasan belajar Mengenal pecahan sederhana siswa kelas III semester II SD N 04 Kendaldoyong Tahun Pelajaran 2012/2013
- Bagaimanakah alat pembelajaran dapat meningkatkan ketuntasan belajar Mengenal pecahan sederhana siswa kelas III semester II SD N 04 Kendaldoyong Tahun Pelajaran 2012/2013
C. Tujuan Penelitian
- Tujuan umum
a) untuk membantu pemahaman siswa terhadap penguasaan konsep,
penerapan logika berfikir & ketrampilan mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari
2.
Tujuan khusus
a)
Meningkatkan Kompetensi Dasar Mengenal pecahan sederhana dengan
menggunakan alat peraga . Siswa kelas III semester II SD N 04 Kendaldoyong
Tahun Pelajaran 2012-2013
D. Manfaat Penelitian
1.
Untuk siswa
Ø Siswa semakin aktif dalam proses pembelajaran sehingga pemahaman terhadap
Kompetensi Dasar yang diajarkan akan lebih baik.
Ø Bagi
siswa, dapat membuat siswa lebih tertarik dan antusias dalam belajar Matematika
karena adanya perubahan pemikiran tentang pelajaran Matematika yang sebelumnya
merupakan hal yang kurang disukai menjadi pelajaran yang disukai.
2. Untuk Guru
Ø Bagi
guru, dapat memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya sehingga kegiatan belajar
mengajar dapat berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran seperti
apa yang diharapkan.
Ø Melalui
penggunaan alat peraga & berkesempatan merancang pembelajaran lebih
efektif. Menjelaskan materi pembelajaran lebih mudah , sehingga target
pengusaan Kompetensi akan lebih maksimal.
Ø Bagi
Guru dapat
untuk dijadikan bekal untuk dapat ditukar kepada rekan guru SD yang lain
sebagai pengetahuan yang diharapkan dapat bermanfaat nantinya
BAB 2
Landasan Teori Kerangka Berfikir Dan Hipotesis
a)
Landasan Teori
v
Alat peraga / Media
Pembelajaran.
I.
Menurut Heinich,dkk (1996) Media ( jamak ) / medium( tunggal ) secara umum
adalah : Sluran komunikasi, yaitu segala
sesuatu yang membawa informasi untuk disampaikan kepada penerima informasi.
II.
Menurut Clark ( 1996)
Pengertian Mediadapat dilihat dari berbagai sudut diantaranya media dipandang
sebagai :
Ø
Sebagai teknologi yaitu
: dari mekanis dan elektronik yang
menentukan fungsi, bentuk, dan sifat fungsi lain
Ø
Sebagai Tutor, misalkan
sekolah menyediakan tambahan sumber tenaga pengajar,dengan demikian media
sebagai teknologi ditambah tenaga konten pembelajaran.
Ø
Sebagai alat mental
untuk berpikir dan memecahkan permasalahan,jadi bukan hanya merupakan teknologi
namun juga merupakan sistem simbol yang
dapat digunakan dan suatu proses yang dapat dipertunjukkan
v
Tujuan penggunaan media secara umum
adalah : untuk memfasilitasi komunikasi, dalam pembelajaran tujuan penggunaan
media antara lain :
1.
Meningkatkan kualitas
dan efektifitas pembelajaran
2.
Memudahkan guru dalam
melaksanaknan pembelajaran
3.
Memberikan arahan
tentang tujuan yang akan dicapai
4.
Menyediakan evaluasi
mandiri
5.
Memberikan rangsangan
kepada guru untuk kreatif
6.
Menyampaikan materi
pembelajaran.
v
Macam –macam Alat peraga
/ media pembeljaran
v Jenis – jenis media Gambar Merurut Daryanto ( 1993 : 41 )
dengan buku berjudul media visual padaMuryani ( 2006 : 17 ) menyebutkan
bahwa jenis media gambar ada 2 macam :
v 1. Media gambar tunggal kesatuan informasi dalam satu lembar.
v 2. Media ganbar seri, kasatuan informasi dalam
beberapa tahap / dibuat seri.
v Karakteristik Media Gambar Menurut Nana Sudjana ( 1991 : 97 ) pada Muryani ( 2006 : 18 ).Adapun
yang perlu dipahami dalam karakteristik media gambar adalah :
1. Gambar data
2. Gambar bersifat diam
3. Memakai symbol – symbol komunikasi visual
4. Tak tembus pandang
v Dapat membantu proses pembelajaran.Menurut Oeman Hanalik dalam bukunya yang berjudul media pendidikan
( 1989 : 97 ) pada Muryani ( 2006 : 19 ) bahwa gambar mempunyainilai
pendidikan. Beberapa alasan penggunaan media gambar :
1. Bersifat kongkrit. Melalui media gambar siswa dapat melihat
sesuatu yang sedang dibicarakan.
2. Dapat mengatasi keterbatasan waktu. Tidak semua benda /
peristiwa dapatdibawa ke dalam kelas. Artinya dimungkinkan adanya benda yang
terlalu besar sehingga tidak mungkin untuk dibawa ke dalam kelas.
3. Dapat mengatasi keterbatasan pengadaan benda / obyek uang
ukurannyakecil yang sulit diamati
4. Dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam hidup apa saja
danuntuk mencegah kesalah pahaman
5. Mudah didapat dan murah
v Ciri – ciri media gambar
1. Cocok dengan tingkatan umur
/ kemampuan siswa
2. Bersahaja dalam arti tingkatan umur
/ kemampuan siswa
3. Realistis atau seperti benda sesungguhnya4. Gambar dapat diraba dan
dipegang oleh siswa
v Pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran. Media gambar dimanfaatkan
oleh guru dalam pembelajaran agar materi dapat dengan mudah diterima oleh siswa. Arief Sudirman ( 1986 : 197 )
mengemukakan 3 tahapyang harus di ikuti dalam pemanfaatan media
gambar :
1. Tahap persiapan yaitu
tahap sebelum media gambar dimanfaatkan dalam pembelajaran.
a. Pemilihan media gambar dengan menyesuaikan
kriteria pemilihanmateri.
b. Pemilihan media gambar meliputi :
Ø Kesederhanaan, hal ini perlu diperhatikan agar siswa
mudah memahami materi.
Ø Ukuran gambar yang digunakan dan dapat dilihat oleh
seluruhsiswa
Ø Warna yang digunakan harus menarik
2.Tahap
pelaksanaan yaitu menggunakan media gambar pada saat proses pembelajaran
3. Pemberian tindak lanjut yaitu untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran, yakni dengan mengandalkan evaluasi dan pemberian PR
Dalam pemilihan dan
penggunaan media Menurut Heinich dkk. ( 1996) dalam merancang dan
menyelenggarakn pembelajaran perlu melakukan hal berikut :
Ø
Memahami karakteristik
siswa
Ø
Menentukan tujuan
pembelajaran
Ø
Menentukan penghubung
antara pengetahuan, ketrampilan,dan perilaku siswa dengan tujuan yang akan
dicapai melalui pembelajaran.
Ø PENGERTIAN DAN FUNGSI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
(KKM)
A. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal
Salah satu
prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan
kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan
peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai
ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
KKM harus
ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun besarnya jumlah
peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan
pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria
tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Pada acuan
norma, kurva normal sering digunakan untuk menentukan ketuntasan belajar
peserta didik jika diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan. Nilai akhir
sering dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan sejumlah peserta didik
yang melebihi nilai 70 sesuai proporsi kurva. Acuan kriteria mengharuskan
pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu
memberikan layanan remedial bagi yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan
bagi yang sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria
ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil
musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan
pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik
atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.
Kriteria
ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga
dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan
kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan
mencapai minimal 85. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan
minimal di bawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.
Kriteria
ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan orang tua
peserta didik. Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
penilaian di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu
melakukan sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta
didik dan atau orang tuanya. Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan
dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar
peserta didik.
B. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal
1. sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi
peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap
kompetensi dasar dapat diketahui ketercapaiannya berdasarkan KKM yang
ditetapkan. Pendidik harus memberikan respon yang tepat terhadap pencapaian
kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan remedial atau layanan
pengayaan;
2. sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri
mengikuti penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan indikator
ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Peserta
didik diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti penilaian agar
mencapai nilai melebihi KKM. Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai, peserta
didik harus mengetahui KD-KD yang belum tuntas dan perlu perbaikan;
3. dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam
melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Evaluasi
keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan
pencapaian KKM sebagai tolok ukur. Oleh karena itu hasil pencapaian KD
berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu dianalisis untuk mendapatkan informasi
tentang peta KD-KD tiap mata pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara
perbaikan dalam proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana-prasarana belajar
di sekolah;
4. merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan
peserta didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat. Keberhasilan
pencapaian KKM merupakan upaya yang harus dilakukan bersama antara pendidik,
peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, dan orang tua. Pendidik melakukan
upaya pencapaian KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian.
Peserta didik melakukan upaya pencapaian KKM dengan proaktif mengikuti kegiatan
pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang telah didesain pendidik. Orang
tua dapat membantu dengan memberikan motivasi dan dukungan penuh bagi
putra-putrinya dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan pimpinan satuan
pendidikan berupaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk mendukung
terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di sekolah;
5.
merupakan
target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran.
Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal mungkin untuk melampaui KKM yang
ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah satu tolok ukur kinerja
satuan pendidikan dalam menyelenggarakan program pendidikan. Satuan pendidikan
dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara bertanggung jawab dapat menjadi
tolok ukur kualitas mutu pendidikan bagi masyarakat.(www. nurmanspd.wordpress.com )
Ø Pembelajaran Bilangan Pecahan
Sumardi (1998:41) mengatakan bahwa
bilangan pecahan adalah bilangan yang lambangnya dapat ditulis dengan bentuk
dimana a dan b bilangan bulat, a bukan kelipatan dari b dan b bukan faktor dari
a, dan b ≠ 0. Pada pecahan , a disebut pembilang dan b disebut penyebut pecahan
tersebut.
1. Suatu bilangan pecahan dikatakan pecahan murni apabila
nilai pembilang lebih kecil dari nilai penyebutnya.
2. Suatu bilangan pecahan dikatakan pecahan tidak murni
apabila nilai pembilang lebih besar dari nilai penyebutnya.
3. Suatu bilangan pecahan dikatakan pecahan campuran apabila
bilangan pecahan tersebut terdiri dari bilangan bulat dan bilangan pecahan.
4. Pecahan senilai dapat diperoleh dengan cara mengalikan
aatau membagi pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama, atau dapat
ditulis sebagai berikut: atau , dengan p ≠ 0.
5. Pecahan desimal adalah suatu pecahan yang penyebutnya
merupakan perpangkatan dari bilangan 10.
6. Pecahan persen adalah suatu pecahan yang penyebutnya
seratus, atau dapat ditulis x %
7. Pecahan permil adalah suatu pecahan yang penyebutnya
seribu, atau dapat ditulis x ‰
8. Penjumlahan antar pecahan
a.SifatKomutati
b.Sifat Asosiatif :
a.SifatKomutati
b.Sifat Asosiatif :
9.
Untuk menjumlahkan pecahan-pecahan yang penyebutnya tidak sama, terlebih
dahulu penyebut-penyebutnya harus disamakan dengan menggunakan KPK dari
penyebut-penyebutnya. Kemudian jumlahkan pembilang-pembilangn ( www.Nasman sulawesi01.blog spot.com )
b) Kerangka berfikir
Kondisi awal
|
Prose
Pembelajaran
Ø Bersifat
Guru sentris
Ø Ketuntasan
Klasikal 50 %
Ø Metode
Ceramah
|
Tindakan
|
Alat
Peraga
|
Pelaksanaan
Siklus I
Ø Perencanaan
Ø Pelaksanaan
Ø Pengamatan
Ø Refleksi
|
Ø Sk
Ø KD
Ø Harapan
Klasikal 83 %
|
Kondisi
Akhir
|
Alat Peraga
|
Ø Sk
Ø KD
Ø Harapan
Klasikal 83 %
|
Pelaksanaan
Siklus II
Ø Perencanaan
Ø Pelaksanaan
Ø Pengamatan
Ø Refleksi
|
Keterangan:
: Garis alur Siklus I
: Garis alur Siklus II
Dalam pembelajaran siswa
mengalami dan melakukan belajar pada pembelajaran Matematika siswa belajar
untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan
symbol-symbol ketajaman penalaran yang dapat memperjelaskan dan menyelesaikan permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari dalam aktifitas belajar tersebut akan menghasilkan
perubahan yang bersifat kualitatif.Kualitas tersebut sangat dipengaruhi oleh
pendekatan pembelajaran yang dilakukan guru. Dalam pembelajaran Matematika anak
akan memahami konsep dengan baik bila anak sudah merasa tertarik dan berminat
untuk belajar Matematika. Selain itu agar hasil belajar lebih bermakna dan
memuaskan dalam hal ini menggunakan salah satu metode yang mengaktifkan siswa
untuk berpikir lewat metode Media Alat Peraga dengan menemukan konsep sendiri maupun dibimbing
guru. Dan apabila Ketuntasan Klasikal Pada
Siklus I Masih Kurang dari 83%
Maka dilanjutkan dengan Siklus II yang dimulai dari Tindakan, Alat Peraga ( di tambah/ di
perbanyak jumlahnya)
c)
. Hipotesis ( jawaban
sementara
Berdasarkan landasan
teori dan kerangka berfikir maka hipotesis yang kami ajukan adalah :
Alat peraga dapat meningkatkan ketuntasan belajar mata pelajaran Matematika
kelas III semester II SD N 04 Kendaldoyong Tahun Pelajaran 2012/ 2013 pada
Kompetensi Dasar
“ Mengenal pecahan sederhana”
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
A. SETTING PENELITIAN
Penelitian
dilaksanakan di SD N 04 Kendaldoyong dengan 2 Siklus. Siklus I dilaksanakan 2X
tatap muka dilaksanakan Pada Tanggal 04 April 2013 dan 5 April 2013 Siklus 2 dilaksanakan 1X tatap muka dilaksanakn
Pada Tanggal 09 April 2013,Penentuan waktu tersebut disesuaikan dengan jadwal
tugas mengajar pada pembahasan “Mengenal pecahan
sederhana .
Peneliti
dilakukan oleh guru kelas III yang telah
menjabat sebagai Guru selama 35 Tahun 01 Bulan sampai sekarang
Adapun
per kiraan jumlah biaya untuk persiapan dan pelaksanaan, penelitian adalah
Rp450.000,00
Dengan
rincian sebagai berikut:
Pembuatan
Proposal :
Rp 50.000
Alat
Peraga 41 siswa * Rp 9.000 : Rp
369.000
Laen-laen :
Rp 31.000
Jumlah :
Rp 450.000
B.
SUBYEK
PENELITIAN
Adalah:
Siswa kelas III SD N 04 kendaldoyong Semester II tahun Pelajaran 2012/2013 yang
jumlahnya 30 siswa terdiri dari 18 laki-laki & 12 siswa Perempuan. Kelas
III SD N 4 Kendaldoyong dijadikan Subyek
penelitian dengan pertimbangan bahwa Kelas tersebut.dengan materi Kompetensi
Dasar ( KD ) Mengenal pecahan sederhana dengan
KKM = 70 pada kondisi awal / ulangan
harian rata-rata nilai yang diperoleh baru mencapai 49,33 disamping itu Ketuntasan
Klasikal baru mencapai 27%, sedangkan ketuntasan klsikal yang diharapkan 83% berarti terdapat
kekurangan 56 %
C.
SUMBER
DATA
Penelitian
ini mengunakan sumber data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari
hasil belajar siswa yang berupa ulangan harian . sedangkan data sekunder
diambil melalui observasi / pengamatan secara langsung yang dapat dituangkan
dalam jurnal kelas dan buku catatan perkembangan siswa.
D.
TEKNIK
DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
Teknik
Pengumpulan data mengunakan teknik test dan non test. Teknik penilaian dengan
test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sedangkan teknik non test
yang melalui observasi / pemgamatan digunakan untuk melengkapi data-data
pendukung.
E.
ANALISIS
DAN VALIDASI DATA
Pada
penelitian ini data yang dianalisis adalah : data primer dan data sekunder .
analisis data primer yaitu : analisis hasil belajar pada Mata Pelajran
Matematika dengan Kompetensi Dasar “Mengenal pecahan
sederhana , Pelaksanaan analisis
secara deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai kondisi awal dengan
hasil yang telah dicapai pada setiap Siklus.
Validasi data menggunakan “ Triagulasi “
yaitu data yang diperoleh diklarifikasi /. Dicek kebenarannya.
F. INDIKATOR KINERJA.
Kemampuan
nmemahami “Mengenal pecahan sederhana dapat
dikelompokkan menjadi 5 Skala dengan kategori sebagai berikut:
Ø Sangat
Baik : 90 - 100
Ø Baik : 80 -
89
Ø Sedang
: 70 -
79
Ø Rendah : 60 – 69
Ø Sengat
Rendah : < 60
Dalam KTSP Sekolah SD N 04 Kendaldoyong
disebutkan bahwa ketuntasan Individu dengan KKM =70 sedangkan ketuntasan klasikal yang
ditargetkan = 83% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut.
G.
PROSEDUR
PENELITIAN
Alur penelitian
tindakan kelas terdiri atas rangkaian 4
kegiatan yang dilakukan dalam siklus Secara berulang empat kegiatan itu
meliputi : perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi dapat di gambarkan sebagai berikut :
Perencanaan
I
|
Permasalahan
|
Pelaksanaan I
|
Pengamatan
/ Pengumpulan data I
|
Refleksi
I
|
Permasalahan
baru hasil refleksi I
|
Perencanaan
II
|
Pelaksanaan
II
|
Pengamatan
/ Pengumpulan data II
|
Refleksi
II
|
Apabila
Permasalahan terselesaikan
&
Apabila
permasalahan belum terselesaikan
|
Hasil
Akhir
|
Dilanjutkan
Siklus Berikutnya
|
DAFTAR PUSTAKA
--------------- ( 2006 ) Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No.22 Tahun 2006 Tentang Standar isi, Jakarta
, Depdiknas
Wardhani, I.G.A.K, dkk,
2008. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta , Pusat Penerbit Universitas Terbuka
Sri anitah w,dkk, 2010 Strategi Pembelajaran di
SD, Jakarta ,Pusat Penerbit Universitas Terbuka
Amalia Sapriati dkk 2010 Pembelajaran ipa di SD, Jakarta,
Pusat
Penerbit Universitas Terbuka
Karso, dkk, 2011 Pendidikan Matematika I , Jakarta,Pusat Penerbit Universitas Terbuka :
www. nurmanspd.wordpress.com
www.Nasman sulawesi01.blog spot.com
DAFTAR
ISI
JUDUL..................................................................................................................................
i
Kata
Pengantar......................................................................................................................
ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A.Latar
Belakang
.................................................................................................................
1
B.
Perumusan
Masalah......................................................................................................... 5
C.
Tujuan Penelitian..............................................................................................................
5
D.
Manfaat penelitian............................................................................................................
6
BAB 2 LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS.............. 7
a.
Landasan Teori
............................................................................................................. 7
v
Alat Peraga........................................................................................................ 7
v Kriteria Ketuntasan Minimal............................................................................. 10
v
Pembelajaran bilangan
pecahan..........................................................................
12
b.
Kerangka
berfikir............................................................................................................
14
c.
Hipotesis......................................................................................................................... 15
BAB 3
MET0DOLOGI PENELITIAN............................................................................ 16
A.
Setting Penelitian...................................................................................................... 16
B. Subyek
Penelitian...................................................................................................... 16
C. Sumber
Data.............................................................................................................. 16
D. Teknik
dan alat Pengumpul data............................................................................... 17
E. Analisis
dan Validasi Data....................................................................................... 17
F. Indikator
kinerja........................................................................................................ 17
G. Prosedur
Penelitian.................................................................................................... 18
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................... 19
LAMPIRAN..........................................................................................................................
20
I.
JUDUL
PENINGKATAN MINAT
DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA KOMPETENSI DASAR
MENGENAL PECAHAN SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA / MEDIA PEMBELAJARAN
PADA KELAS III SD N 04 KENDALDOYONG
II.
PENELITI :.BAMBANG
SUPRIYADI
NIP.
:195705211978021002
III.
JABATAN :
GURU KELAS
IV.
LOKASI PENELITIAN :KELAS
III SDN 04 KENDALDOYONG
V.
Mengetahui,
Kepala
SD N 04 Kendaldoyong
TAMBAR,
Spd.SD
NIP:196305121987021004
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT penulis
panjatkan atas kahadiratNYA, dengan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugasnya untuk menyusun Proposal
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.
Peneliti berharap, penulisan Proposal ini dapat memecahkan masalah-masalah
pembelajaran yang dihadapi di sekolah dasar, khususnya di SD N 04 Kendaldoyong
Tahun Pelajaran 2012 / 2013
Penulisan Proposal
ini tidak terselesaikan tanpa bantuan dan dorongan serta
bimbingan dari berbagai
banyak pihak, Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:
1. TASWADI.S.Pd, selaku Kepala Unit Pengelola Pokjar Pemalang
2.
TAMBAR,Spd.SD
Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 04 Kendaldoyong yang telah memeberi izin untuk memberikan fasilitas dan
dukungannya untuk penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini.
3. Teman-Teman
Guru dan Penjaga Sekolah SD N 04 Kendaldoyong yang telah memberikan dukungan
Moril dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) ini.
4. Semua
Pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan Penelilitian tindakan kelas
( PTK ) yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu.
Semoga penulisan
Proposal ini bermanfaat khususnya bagi
penulis dan bermanfaat bagi pembaca untuk meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah
Dasar Negeri 04 Kendaldoyong dan semoga
dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyususnan Proposal
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini
mendapatkan imbalan pahala dari ALLAH SWT
yang berlipat ganda Amien..........
Kendalrejo,9
April 2013
Penulis
Irti
fauljanah
NIM :822198376
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas tutorial
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) telah mendapat pengesahan dari tutor mata
kuliah PTK/IDIK 4008/2 SKS dan telah dinilai pada hari........................................tanggal.................jumlah
nilai yang diperoleh.....................
Pemalang,
Tutor
Aunur
Rofiq,M.P.d.
Sumber : yusufGSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar