Rusia sebagai salah satu negara yang mengoperasikan kapal induk mewarisi
filosofi Uni Soviet dalam urusan sistem senjata itu. Karena kapal induk
Rusia juga diadopsi oleh India dan Cina, maka otomatis kedua negara
juga menganut filosofi kapal induk Rusia, setidaknya hingga beberapa
tahun mendatang. Perlu dipahami bahwa filosofi kapal induk Rusia berbeda
dengan filosofi kapal induk yang dianut oleh Amerika Serikat dan
negara-negara Barat lainnya.
Dalam urusan kapal induk, Rusia menganut filosofi bahwa kapal induk
harus berkemampuan "berat". Dengan kata lain, fungsi asasi kapal induk
bukan semata mendukung operasi pesawat tempur yang berpangkalan di
atasnya, tetapi juga memiliki kemampuan sendiri untuk ofensif. Oleh
karena itu, kapal induk Rusia yang dinamai heavy aircraft-carrying missile cruiser dilengkapi
pula dengan berbagai jenis senjata ofensif. Dengan demikian, kapal
induk Rusia bersifat kompleks dan berkonsekuensi pada tingginya biaya
untuk membangun dan mengoperasikannya.
Hal ini yang membedakannya dengan filosofi kapal induk Amerika Serikat
yang dirancang hanya untuk mendukung operasi pesawat terbang dan hanya
dilengkapi dengan sistem senjata untuk bela diri. Oleh karena itu,
kemampuan kapal induk Amerika Serikat untuk mendukung operasional
pesawat tempur juga lebih besar. Pesawat tempur Angkatan Laut Amerika
Serikat yang berpangkalan di geladak kapal induk mempunyai kapasitas payload yang cukup besar, sehingga kemampuan serang pesawat itu lebih besar. Sebaliknya, kapasitas payload kapal induk Rusia terbatas, sehingga pesawat tempur yang berpangkalan di geladaknya mempunyai kemampuan serang yang terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar